Sabtu, 31 Desember 2011


Kota Sukabumi-
     Ketua  DPP Manggala Garuda Putih Joni Hidayat melantik pengurus DPC Manggala Garuda Putih Sukabumi masa bhakti 2011-2015, di Gedung Juang 45, Kota Sukabumi kemarin. Pada kesempatan tersebut juga di serahkan penghargaan Sukabumi Award 2011 kepada 100 tokoh yang bergerak di bidang, seniman, budayawan, jurnalis dan lainnya. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Walikota Sukabumi Mulyono.

         Menurut Mulyono, kehadiran Manggala Garuda Putih sebagai organisasi masyarakat yang konsen memelihara seni dan budaya sunda memberikan pengaruh yang besar kedepannya dalam pelestarian budaya sunda.“Hadirnya orang-orang yang mempunyai spirit untuk meletarikan seni dan budaya sunda, akan berdampak terhadap pulihnya kembali budaya sunda,” katanya.

       Untuk itu Mulyono menghimbau, agar seni dan kebudayaan sunda dapat tetap bertahan perlu dukungan semua pihak mulai dari ulama, seniman, budayawan dan pihak pihak lainnya yang peduli terhadap pelestarian budaya sunda. Karena permasalahan yang terjadi saat ini, masih ada orang sunda yang tidak bisa berbahasa sunda dan menyanyi lagu sunda dengan baik.

      “Saya memberikan apresiasi atas pemberian penghargaan pagi 100 tokoh di Sukabumi, terlebih penghargaan ini bukan diberikan oleh pemerintah melainkan oleh organisasi masyarakat,” ungkapnya.

        Hal senada juga diutarakan oleh Ketua DPC Manggala Garuda Putih Sukabumi Tatang Kamil, bahwa kehadiran pihaknya untuk melestarikan seni dan budaya sunda sekaligus mengajak masyarakat sunda untuk menunjukkan budaya sunda yang sebenarnya.

       “Sementara ini pelaku atau seniman yang ada belum mampu menunjukkan kebudayaan sunda yang sebenarnya,” katanya.her/dens

                                                 Sukabumi-

Badan Kesawadayaan Masyarakat (BKM) Kelurahan Sukakarya kembali menyalurkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahap II Kemenpera dari APBN P 2011 kepada 200 KK Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Bappeda Kota Sukabumi, Jumat ( 30/12).

Menurut Ketua Forum BKM Kota Sukabumi Yunus Suhandi, dengan dikucurkannya BSPS tahap II ini maka program dari Menpera dari APBN P 2011 telah usai. Dimana total anggaran yang dikucurkan dalam BSPS APBN P tahun 2011 ini bagi 200 RTLH sekitar Rp. 1,8 miliar. “Alhamdulillah dalam penyerahan bantuan ini sama sekali tidak ada pemotongan sepeserpun,” katanya yang didampingi Ketua BKM Kelurahan Sukakarya Agung Sulaksana.

Berdasarkan pantauan Forum BKM dan Pokja BSPS Kota Sukabumi dilapanga, sejauh ini seluruh RTLH yang dibangun sudah mencapai angka 90 persen tinggal finishing saja, bahkan diantaranya sudah ada yang selesai. Sedangkan untuk Pembangunan Sarana Utilitas (PSU) berupa ajalan lingkungan sudah mencapai 80 persen.

Dijelaskan Yunus, begitu cepatnya pengerjaan RTLH diwilayah tidak terlepas dari peran serta dan dukungan aparat pemerintahan di wilayah hingga tingkat daerah serta seluruh BKM se Kota Sukabumi. Karena dengan persiapan yang sangat singkat, program RTLH ini harus tuntas dalam waktu sekitar 1 bulan.

“Pada intinya dengan program ini dalam pelaksanaan pengerjaannya melibatkan masyarakat pula,” ujarnya. Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, pihaknya berharap untuk tahun 2012 mendatang juga ada program RTLH. Bahkan rencananya untuk tahun depan setiap kelurahan dialokasikan mendapat renovasi 20 RTLH. “Kami telah mempersiapkan semua data RTLH untuk program tahun depan, namun mengenai kapan akan dikucurkan dananya belum diketahui,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua Pokja BSPS Bappeda Kota Sukabumi, Yoni mengatakan sampai dengan saat ini program renovasi RTLH di Kota Sukabumi baik yang menggunakan anggaran APBD dan APBN P 2011 berjalan dengan lancar. Hal ini berkat dukungan semua pihak mulai dari unsur aparap pemerintahan di wilayah, BKM dan masyarakat.

Dijelaskannya, jumlah RTLH yang direnovasi dari APBN dan APBN P 2011 berjumlah 350 unit dengan total anggaran keseluruhan sekitar Rp. 3.225 miliar. Bahkan jika ditotal secara keseluruhan dengan program lainnya mencapai 500 RTLH di Kota Sukabumi yang sudah direnovasi.

“Dengan demikian total RTLH di Kota Sukabumi yang belum mendapatkan renovasi saat ini sekitar 3.800 unit dari total 4.229 unit. Untuk itu kedepannya setiap kelurahan akan mendapatkan renovasi RTLH masing-masing 20 unit dan nantinya BKM harus lebih menjalin koordinasi dengan pihak kelurahan,” ujarnya. (Herry/dens)




















                               Sujud Syukur di Maesjid Al Ikhas Sekretariat Pemda Kota Sukabumi 
                                             Dalam rangka Menyabut Tahun Baryu 2012














Kamis, 29 Desember 2011

                               Sukabumi,
     Sebanyak 250 orang tenaga pendidik yang terdiri  guru dan dosen memperoleh peluang/ kesempatan untuk mengikuti pelatihan menulis buku, dalam seminar motivasi dan menulis buku ajar yang digelar oleh Kampus PASIM Sukabumi, kamis 29/12 2011 , di Aula Yayasan Yuwati Bhakti, kegiatan tersebut   dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Sukabumi H. DR. Mulyono, MM dengan dihadiri  Direktur PASIM Sukabumi Fajar Laksana, Kadisdik Kota Sukabumi Ayep Supriatna serta Penerbit Buku Jelajah Nusa, Hamdani dari Jakarta

 Dalam kesempatan tersebut  dilaksanakan pula launching buku yang ditulis oleh Wakil Walikota Sukabumi Mulyono dan Fajar Laksana. Sebanyak 10 ribu buku kedua tokoh yang peduli dunia pendidikan yang akan  diedarkan di Indonesia. dengan harapan melalui  kegiatan ini minimal mampu menumbuhkan semangat menulis bagi para guru dan dosen di Kota Sukabumi,” 

        Dijelaskannya, kondisi saat ini minat para guru dan dosen untuk menulis buku sangat rendah sekali hanya 30 persen dari total sekian banyak guru se Indonesia. Padahal dengan menulis kita bisa kaya,  dan membentuk kepribadian kita menjadi manusia yang tidak sombong serta saling menghargai.

         “Untuk itu saya berharap melalui kegiatan ini, bisa tumbuh penulis penulis berbakat dari para guru dan dosen di Kota Sukabumi dan dikenal di Indonesia,”Hal senada  diutarakan, Kadisdik Kota Sukabumi Ayep Supriatna, bahwa permasalahan yang terjadi saat ini guru dan dosen selalu sibuk dengan pekerjaannya dan ditambah lagi dengan tidak memiliki kemampuan untuk menulis  buku dengan baik. 

         “Untuk itu dengan pelatihan menulis buku ini bisa menumbuhkan rasa semangat menulis di kalangan tenaga pendidik di Kota Sukabumi,” pada intinya harus ada keberanian dari para guru dan dosen untuk mencoba menulis buku meskipun masih salah dalam hal segi penulisannya.

          Direktur Pasim Sukabumi, Fajar Laksana mengatakan, pelatihan menulis ini digelar untuk memotivasi guru dan dan dosen agar bisa menulis buku ajar dengan benar, sehingga nantinya hasil tulisan mereka bisa diterbitkan oleh penerbit buku dan diakui di Indonesia.

           “Semuanya bisa menulis hanya saja yang menjadi permasalahan saat ini kemana tulisan mereka akan disalurkan, untuk itu kami menarik penerbit buku nasional untuk hadir dan mau membuka cabang di Kota Sukabumi. Tujuannya agar tulisan para guru dan dosen bisa diterbitkan,” katanya.

          Selain itu ungkap Fajar, tidak semua tulisan yang dihasilkan oleh para guru dan dosen sesuai dengan kriteria yang ada di pihak penerbit buku. Untuk itu melalui pelatihan ini mereka akan diberikan bimbingan tekhnik menulis yang baik dan benar serta sesuai dengan kriteria pihak penerbit buku.“Pada intinya kami ingin mencetak tokoh- tokoh penddikan yang mampu menulis buku dengan baik. Meskipun ada tetapi sangat minim peluang untuk bisa menulis secara nasional,  Kalau perlu kita bentuk komunitas penulis di Kota Sukabumi kedepannya,” ungkapnya. (dens/Herry)
 Sukabumi,

     Paras yang cantik dan tubuh yang terawat merupakan idaman semua wanita, namun untuk tetap merawat kecantikan tersebut bukan hal yang mudah.  Karena dengan paras dan tubuh yang terawat akan berdampak terhadap semakin meningkatnya rasa percaya diri seorang wanita dalam menjalani aktifitas sehari-hari.

             Sekaitan dengan itu, saat ini telah hadir 3 R Farma dan R Clinic di Jl. RA. Kosasih Kota Sukabumi, yang diresmikan langsung penggunannya oleh Ketua TP PKK Kota Sukabumi Hj. Isye Muslikh Abdussyukur, kamis 29/12 2011.

                Menurut Pemilik 3 R Farma dan R Clinic dr. Hj. Ria Ummu Djuariah, clinic kesehatan yang dibukanya memang dikhususkan bagi para wanita yang ingin merawat tubuhnya dan terhindar dari permasalahan kecantikan kulit.

              “Paras yang cantik dan tubuh yang terawat memang menjadi idaman bagi para wanita, karena akan berpengaruh terhadap tingkat psikologis mereka ketika dalam menjalankan aktifitas setiap harinya,” katanya.

              Dijelaskannya, selain melayani kesehatan dari sisi fisik pihaknya juga melakukan pola edukasi kesehatan bagi para wanita khususnya ibu-ibu pada hari-hari tertentu. Tujuannya agar mereka bisa mengetahui bagaimana pola hidup sehat sekaligus merawat tubuhnya untuk tetap sehat luar dan dalam.

             Sampai saat ini diungkapkannya, pihaknya sudah memiliki beberapa cabang diantaranya di Jakarta, Kota Wisata Cibubur dan saat ini yang baru di buka di Kota Sukabumi. Dimana selain membuka klinik untuk pelayanan kesehatan perawatan kulit juga kedepan akan dibuka beberapa pelayanan kesehatan yang ditangani oleh para dokter spesialis.

           “Saat ini untuk di Kota Sukabumi baru melayani praktek pada hari Kamis saja, namun tidak menutup kemungkinan seiring jumlah pasien yang semakin bertambah dibuka praketk 2 hari dalam seminggu,” ungkapnya. (dens/ Herry)

                                                                        Sukabumi,


              Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Subsistem ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Subsistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan subsistem konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, kemananan dan kehalalannya. Situasi ketahanan pangan di negara kita masih lemah. Hal ini ditunjukkan antara lain oleh: (a) jumlah penduduk rawan pangan (tingkat konsumsi  90% dari rekomendasi 2.000 kkal/kap/hari) dan sangat rawan pangan (tingkat konsumsi 70 % dari rekomendasi) masih cukup besar, yaitu masing-masing 36,85 juta dan 15,48 juta jiwa untuk tahun 2002; (b) anak-anak balita kurang gizi masih cukup besar, yaitu 5,02 juta dan 5,12 juta jiwa untuk tahun 2002 dan 2003 (Ali Khomsan, 2003)

       Menurut Bustanul Arifin (2005) ketahanan pangan merupakan tantangan yang mendapatkan prioritas untuk mencapai kesejahteraan bangsa pada abad milenium ini. Apabila melihat Penjelasan PP 68/2002 tersebut, upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional harus bertumpu pada sumber daya pangan lokal yang mengandung keragaman antar daerah.
                   
   
   
 Sejak tahun 1798 ketika Thomas Malthus memberi peringatan bahwa jumlah manusia meningkat secara eksponensial, sedangkan usaha pertambahan persediaan pangan hanya dapat meningkat secara aritmatika. Dalam perjalanan sejarah dapat dicatat berbagai peristiwa kelaparan lokal yang kadang-kadang meluas menjadi kelaparan nasional yang sangat parah diberbagai Negara. Permasalahan diatas adalah cirri sebuah Negara yang belum mandiri dalam hal ketahanan pangan (Nasoetion, 2008)


             Menyikapi kondisi demikian, Asisten Prekonomian dan Pembangunan, Drs. H. Deden Solehudin, SAg, MM atas nama Walikota Sukabumi, menggelar Rapat koordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ), Polresta, Kodim 0607, BRI, Sub Dolog Wilayah II Cianjur, HKTI, KTNA Bagian PemasaranPT. Pusri Perwakilan Sukabumi dan Badan Pusat Statistik serta undangan lainnya. 

      Rapat koordinasi tersebut dilangsungkan kamis siang 29 desember 2011 di ruang Rapat Penyuluh Pertanian  Kota Sukabumi. ternyata   Tidak hanya sebatas ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan saja yang menjadi sorotan tajam pihak peserta rapat, termasuk kerawanan jenis makanan, sebagaimana yang disampaikan oleh pihak  Polresta yang perlu diwaspadai,  upaya mengantisipasi kemungkinan2 yang dapat menimbulkan berbagai wabah penyakit.


          Kebutuhan pangan di dunia semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di dunia. Pada tahun 1930, penduduk dunia hanya 2 miliar dan 30 tahun kemudian pada 




tahun 1960 baru mencapai 3 miliar. Lonjakan penduduk dunia mencapai peningkatan yang tinggi setelah tahun 1960, hal ini dapat kita lihat dari jumlah penduduk tahun 2000an yang mencapai kurang lebih 6 miliar orang, tentu saja dengan pertumbuhan penduduk ini akan mengkibatkan berbagai permasalahan diantaranya kerawanan pangan. Di 
Indonesia sendiri, 






permasalah pangan tidak dapat kita hindari, walaupun kita sering disebut sebagai negara agararis yang sebagian besar penduduknya adalah petani. Kenyataannya masih banyak kekurangan pangan yang melanda Indonesia, hal ini seiring dengan meningkatnya penduduk. Bahkan dua peneliti AS pernah menyampaikan bahwa pada tahun 2100, penduduk dunia akan mengahadapi krisis pangan (Nasoetion, 2008) .Bertambahnya penduduk bukan hanya menjadi satu-satunya permasalahan yang menghambat untuk menuju ketahanan pangan nasional. Berkurangnya lahan pertanian yang dikonversi menjadi pemukiman dan lahan industri, telah menjadi ancaman dan tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang mandiri dalam bidang pangan.

     Permasalahan yang mengahambat dalam mencapai ketahanan pangan dan menjauhkan Indonesia dari keadaan rawan pangan adalah konversi lahan pertanian menjadi daerah industri. Menurut Tambunan (2003) dengan semakin sempitnya lahan pertanian ini, maka sulit untuk mengharapkan petani kita berproduksi secara optimum. Roosita (2002) dalam Tambunan (2003) memperkirakan bahwa konversi lahan pertanian ke nonpertanian di Indonesia akan semakin meningkat dengan rata-rata 30.000-50.000 ha per tahun, yang  
                                                                                    diperkirakan jumlah petani gurem telah   
                                                                                    mencapai sekitar 12 juta orang.







































                                                                                                       
                                                Sukabumi,  

       Melalui program 4 As ( Kerja keras, kerja cerdas,kerja ikhlas dan kerja tuntas ), Padepokan Pancaroba kota sukabumi dibawah asuhan  Ustadz Ayi Suryadi kini mulai mengembangkan sayapnya. dalam waktu dekat ini pihaknya dengan mengukukuhkan  Nenden  sebagai ketua  kepengurusan Pimpinan cabang ( PC ) Yatim Pancaroba Tipar bersama staf      
                                                                                    pengajarnya Gita.                                          
     Program kegiatan yang telah ditetapkan untuk sementara menurut Nenden, adalah kegiatan Pengajian dan Les bahasa inggris yang diselaksanakan seminggu sekali yakni pada setiap hari kamis dan sebagai  staf pengajar Gita dengan jumlah anak asuh ( Yatim ) sebanyak 25 orang.

                                                                               
                                           Ketua PC Yatim  Pancaroba Tipar kepada Jekrem mengatakan, Pendidikan anak usia dini, terutama anak Yatim tidak hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi tanggung jawab kita semua, yakni pihak swasta dan komponen masyarakat, agar mereka menjadi putra-putri yang soleh dan solehah. 

       Kegiatan tersebut " ungkap Nenden " benar-benar dilaksanakan secara gratis, semata-mata karena panggilan Illahi, agar mereka memperoleh pendidikan yang layak serta menjadi generasi yang ECCES ( Energik,Cerdas, Ceria, Empaty dan Santuan),                                                                                ujarnya./ dens
                                        Sukabumi,  

       Melalui program 4 As ( Kerja keras, kerja cerdas,kerja ikhlas dan kerja tuntas ), Padepokan Pancaroba kota sukabumi dibawah asuhan  Ustadz Ayi Suryadi kini mulai mengembangkan sayapnya. dalam waktu dekat ini pihaknya dengan mengukukuhkan  Nenden  sebagai ketua  kepengurusan Pimpinan cabang ( PC ) Yatim Pancaroba Tipar bersama staf      
                                                                                    pengajarnya Gita.                                          
     Program kegiatan yang telah ditetapkan untuk sementara menurut Nenden, adalah kegiatan Pengajian dan Les bahasa inggris yang diselaksanakan seminggu sekali yakni pada setiap hari kamis dan sebagai  staf pengajar Gita dengan jumlah anak asuh ( Yatim ) sebanyak 25 orang.

                                            
                                             
                                           Ketua PC Yatim  Pancaroba Tipar kepada Jekrem mengatakan, Pendidikan anak usia dini, terutama anak Yatim tidak hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi tanggung jawab kita semua, yakni pihak swasta dan komponen masyarakat, agar mereka menjadi putra-putri yang soleh dan solehah. 
       Kegiatan tersebut " ungkap Nenden " benar-benar dilaksanakan secara gratis, semata-mata karena panggilan Illahi, agar mereka memperoleh pendidikan yang layak serta menjadi generasi yang ECCES ( Energik,Cerdas, Ceria, Empaty dan Santuan),                                                                                ujarnya./ dens




Rabu, 28 Desember 2011


                                                  Sukabumi,
Anak2 Yatim Asuhan Ustadz Ayi Suryadi
    "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah Timur dan Barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji; dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa".(QS; Al-Baqarah : 177).

       Pemeliharaan dan pembinaan anak yatim bukan hanya sebatas pada hal-hal yang bersifat fisik semata, seperti makanan, minuman, dan pakaian. Pembinaan yang dilakukan juga harus memperhatikan masalah psikisnya, seperti memberikan perhatian, kasih sayang, perlakuan lemah lembut, bimbingan akhlak, dan lain sebagainya. Dalam Al-Quran, Allah Swt. berfirman, “Adapun terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (Q.S. Adh-Dhuha [93]: 9)

      Mencermati ayat ayat tersebut, 
Pembina Padepokan Yatim Pancaroba Kota Sukabumi, Ustadz Ayi Suryadi, tidak bosan-bosan mengarahkan sejumlah putra-putri asuhanya , baik dari sisi agama maupun darigama, termasuk dalam menanamkan rasa kepeduliannya terhadap ketertiban, kebersihan dan keasrian di seputar lingkungan asrama. dengan melakukan gerakan kebersihan. dengan harapan dikemudian kelak anak2 ini menjadi orang yang soleh dan solehah, berguna bagi agama nusa dan bangsa.

      Ditegaskan   Ustadz Ayi Suryadi,
Sebuah anugrah yang luar biasa jika kita mampu membawa anak yatim ke dalam rumah kita. Rumah – rumah yang dicintai Allah ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang dimuliakannya. 
Diantara anugrah yang Allah berikan kepada penyantun anak yatim antara lain , M
engundang rezeki dan melimpahnya, Keberkahan 
 berkedudukan dekat dengan Rosulullah di surga (HR. Bukhori)
,  Menjadikan rumah tangga yang paling dicintai Allah (HR Thabrani)
, Melunakkan hati dan memenuhi kebutuhan (HR Thabrani)
 diharuskan masuk surga (HR Tirmidzi)
, Melepaskan label pendusta agama (Al Ma’un :1-3)









Selasa, 27 Desember 2011

Sukabumi,
Ketua Rafi Lokal Sukabumi, Ayi Suryadi saat menyerahkan bantuan
        Televisi merupakan media audio visual yang mampu menyuguhkan berbagai  informasi terkait,edukasi, Ekonomi  dan hiburan, sehingga   banyak makna yang bisa diambil,  diserap bagi peningkatan pengetahuan dan wawasan dalam membuka cakrawala berfikir.

   Melalui media televisi diharapkan warga masyarakat Kota sukabumi, khususnya komunitas tukang ojek disela-sela kesibukannya,sambil menunggu penumpang  mampu          
                                                                                                     menyempatkan diri untuk menyaksikan berbagai program  siaran televisi, lokal, Regional, Nasional maupun internasional.

        Sebagai bentuk perhatian akan pentingnya informasi, Walikota Sukabumi melalui Ketua Rafi Lokal Sukabumi Ayi Suryadi menyerakan bantuan  Televisi kepada Posko Ojeg Dacimora/Pos Ronda yang disampaikan baru-baru  ini di pangkalan Ojeg tersebut.
" Ketua Ojeg Dacimora, atas nama pribadi dan anggota menyampaikan uacapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya  kepada Bapak  Walikota Sukabumi atas segala  bentuk perhatiannya dalam memenuhi  keinginan warganya.dengan harapan semoga televisi ini bermanfaat dalam mengisi ruang dan waktu istirahat. ujarnya dens




 Sukabumi,

    Televisi merupakan media audio visual yang mampu menyuguhkan berbagai  informasi terkait,edukasi, Ekonomi  dan hiburan, sehingga   banyak makna yang bisa diambil,  diserap bagi peningkatan pengetahuan dan wawasan dalam membuka cakrawala berfikir.

       Melalui media televisi diharapkan warga masyarakat Kota sukabumi, khususnya komunitas tukang ojek disela-sela kesibukannya,sambil menunggu penumpang  mampu menyempatkan diri untuk menyaksikan berbagai program  siaran televisi, lokal, Regional, Nasional maupun internasional.


Ayi Suryadi saat menyerahkan bantuan televisi

Sebagai bentuk perhatian akan pentingnya informasi, Walikota Sukabumi melalui Ketua Rafi Lokal Sukabumi Ayi Suryadi menyerakan bantuan  Televisi kepada Posko Ojeg Dacimora/Pos Ronda yang disampaikan baru-baru  ini di pangkalan Ojeg tersebut.

" Ketua Ojeg Dacimora, atas nama pribadi dan anggota menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya  kepada Bapak  Walikota Sukabumi atas segala  bentuk perhatiannya dalam memenuhi  keinginan warganya.dengan harapan semoga televisi ini bermanfaat dalam mengisi ruang dan waktu istirahat. ujarnya/ dens

Senin, 26 Desember 2011

                                                   Sukabumi,
     Negeri  ini nampaknya  mulai dirasakan berasa  kurang nyaman. Dari masa kemasa kerap menuai bencana. Banjir bandang, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami dan  ke-keringan seakan sudah menjadi fenomena tahunan yang kerap terjadi. Merebaknya perburuan satwa liar dan illegal loging nyaris tak pernah luput dari agenda para perusak lingkungan. Ironis, kita seolah-olah menutup mata bahwa ulah manusia yang bertindak sewenang-wenang dalam memperlakukan lingkungan hidup bisa menjadi ancaman yang terus mengintai setiap saat.

          Meminjam istilah Garret Hardin (1968), inilah yang disebut the tragedy of commons, akibat kegagalan manusia dalam memelihara milik bersama. Kegagalan mengapresiasi sumber daya serentak juga akan melahirkan eksternalitas negatif. Ekses-ekses buruk dapat disebabkan oleh perilaku pihak luar dan tanpa disadari berpengaruh terhadap kehidupan komunitas lain. Ketidakmampuan Indonesia mencegah pembalakan hutan  berimbas negatif kepada rakyat negara ini dan juga generasi yang akan datang. Lalu, bagaimana melakukan "revolusi" demi perbaikan mindset masyarakat agar mencintai lingkungan? Ya, kembali ke laptop, alias ke pendidikan. 

     Menyikapi kondisi demikian Walikota Sukabumi H. Mokh. Muslikh Abdussyukur melakukan penanaman pohon sebagai pencanangan gerakan Jawa Barat Hijau berbasis sekolah (Green School) tingkat Kota Sukabumi di SMK Negeri 4 Kota Sukabumi, 27 Desember 2011.  Penanaman pohon ini dilakukan serentak di 26 kota dan kabupaten se Jawa Barat untuk mendukung tercapainya program penanaman 1 miliar pohon (One Billion Indonesia Trees) .

       Diharapkannya "Ketika bibit ini sudah ditanam yang paling penting kedepannya yang musti diperhatikan dari sisi perawatannya, sehingga bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan kita semua. 

          Melalui  gerakan green school (sekolah hijau)  diharapkan Walikota memiliki  dampak positif bagi lingkungan sekolah. Dimana selain hijau, juga bisa memelihara oksigen dan membuat suasana lingkungan sekolah menjadi segar serta asri. "Jika tercipta suasana lingkungan sekolah yang asri dan sehat akan berdampak terhadap peningkatan daya ungkit kesehatan para siswa," ujarnya.

       Untuk itu H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, SH MSi ,menghimbau, agar disetiap sekolah  ditanam berbagai jenis tanaman obat yang bergunan sebagai pelajaran bagi anak didik. "Sejak dahulu kita sudah melakukan gerakan seperti ini, dan bukan karena ada program ini," ungkapnya.

      Kadis Pertanian Kota Sukabumi Kardina Karsoedi mengatatakan , sebanyak 15 ribu bibit pohon telah didistribusikan ke 15 sekolah se Kota Sukabumi yang terdiri dari jenis tanaman kayu-kayuan, buah-buahan dan perkebunan. Bahkan sebelum pencanangan gerakan green school dilaksanakan, ke 15 sekolah tersebut telah mendapatkan pelatihan secara tekhnik budidaya tanaman dan pemeliharannya.

      "Tujuannya dicanangkan gerakan green school ini untuk melahirkan generasi baru yang mempunyai komitmen terhadap lingkungan dan menumbuhkan kesadaran, motivasi serta peran serta anak didik untuk mendukung rehabilitasi lahan kritis dan perbaikan lingkungan," katanya.

Foto Dik2 Humas.
      Dijelaskan, terkait dengan program obit tahun 2011, pihak BPDAS Citarum-Ciliwung telah memberikan bantuan bibit tanaman kepada Kota Sukabumi sebanyak 14.000 pohon untuk ditanaman di seluruh wilayah Kota Sukabumi. Berdasarkan data yang ada pada                                                                                     tahun 2011, jumlah bobot pohon yang berhasil                                                                                  ditanam di Kota Sukabumi sekitar 305.179  batang yang berasal dari pemerintah, swasta                                                                                    maupun masyarakat.                             
                                                                         
   "Pada saat yang sama dilakukan  penanaman pohon secara serentak di 13 kelurahan se Kota Sukabumi yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat dalam rangka konservasi," ungkapnya. (Dens/ herry)