Minggu, 21 Agustus 2011

Walikota Turun Ke Pasar, Harga Sembako Stabil.

Sukabumi,SENTANAONLINE.com-- Hingga pertengahan Bulan Ramadhan, harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kota Sukabumi relative stabil. Meski ada kenaikan, namun masih dalam tahap wajar.Bahkan,  sebagain harga  kebutuhan pokok pada bulan Ramadhan justeru mengalami penurunan.
Hasil pantauan Walikota Sukabumi, H.M.Muslikh Abdusyyukur di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Senin 15/08 kemarin, hanya harga beras yang mengalami kenaikan. Itu pun berkisar Rp 150 hingga 200 rupiah per liter untuk jenis tertentu.
Harga daging ayam boiler turun menjadi Rp 24 ribu dari Rp 26 ribu perkilogram. Daging sapi turuan dari Rp 62 ribu menjadi Rp 60 ribu perkilogram. Harga cabai merah mengalami penurunan menjadi Rp 12 ribu perkilogram. Sedangkan harga telur ayam negeri relatih stabil sejak awal puasa yakni Rp 12 ribu perkilogram. Demikian juga harga minyak goreng,relative stabil.
Walikota mengatakan, stabilnya harga sembako akan memberikan ketenangan bagi masyarakat, khususnya ummat Islam dalam memenuhi kebutuhan pokok. Sebaliknya, pemerintah juga tidak perlu mengambil langkah penanganan.
“Mudah-mudahan masyarakat lebih tenang dalam menjalankan ibadah shaun dan menyambut lebaran. Pemerintah juga tidak perlu melakukan operasi pasar,”ujarnya usai peninjauan.
Selain itu, persediaan sembako juga cukup aman menjelang lebaran. Untuk itu, walikota menghimbau masyarakat tidak resah dalam memenuhi kebutuhannya. “Kita berharap, persediaan tercukupi hinggaHari Raya Idul Fitri nanti. Sehingga harga bias terkendali dan tidak memberatkan konsumen,”ujarnya.
Walikota juga menyatakan tidak menemukan adanya barang yang mengalami kadaluarsa. Hal itu karena intensifnya pantauan yang dilakukan pemerintah. “Dinas Koperasi, Indistri dan Perdagangan (Koprindag) Kota Sukabumi terus memantau langsung ke pasar. Kalau ada barang dagangan yang kedaluarsa pasti terjaring,”ujarnya.
Penulis: Abu Hanif Nasution.

Senin, 15 Agustus 2011

NERACA
Sukabumi - Melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana (Dinsostek PB), Pemkot Sukabumi  mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh perusahaan di wilayah Kota Sukabumi, untuk memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para karyawannya.
Plt Kabid Tanag Kerja dan Trnasmigrasi Dinsostek PB Kota Sukabumi, Agus Adriansyah  menjelaskan,  Pemkot Sukabumi sudah mengeluarkan Surat Himbauan melalui Dinsotek PB Nomor : 560/534/Dinsostek PB/ 7 Agusutus 2011,dalam surat tersebut ada beberapa beberapa poin himbauan bagi perusahaan. Di antaranya, perusahaan agar dapat mengatur jam kerja yang lebih baik bagi karyawannya yang menjalankan ibadah puasa.dan perusahaan dapat memberikan THR kepada karyawannya dan disesuaikan dengan masa kerjanya.
Pihaknya sudah menyebarkan surat himbauan tersebut kepada seluruh  perusahaan termasuk perbankan dan pusat pembelanjaan. Namun yang menjadi perhatiannya adalah pemberian THR bagi karyawan insdutri garment.
“ Pemberian THR disesuaikan dengan masa kerja para karyawannya, maka para karyawan jangan heran apabila pemberian THR tidak sama denagn karyawan lainnya yang masa kerjanya sudah lama diatas 1 tahun,” kata dia.
Dikatakannya, pihaknya terus melakukan monitoring ke setiap perusahaan – perusahan untuk mengetahui apakah THR sudah dibagikan atau belum.. Dia menambahkan, pihaknya juga membuka posko pengaduan THR.
Ketika dimintai keterangan apakah ada sangsi bagi perusahaan yang tidak memberikan THR bagi karyawannya, Agus menjelaskan sampai saat ini belum ada aturan untuk memberikan sanksi bagi perusahaan yang tidak membayarkan THR bagi karyawannya, paling hanya teguran saja.  
(yong)




Sebanyak 107 pengurus Pramuka Kwatir Cabang (Kwarcab) Kota Sukabumi menerima penghargaan Bintang Panca Warsa dari Walikota Sukabumi H.M.Muslikh Abdussyukur. Penghargaan tersebut diberikan pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 50 Pramuka Indonesia Tingkat Kota Sukabumi di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Minggu (14/8)
Sementara penerima  penghargaan Bintang Panca Warsa 5 yang berarti sudah mengabdi di Pramuka selama 25 tahun lebih, dan penghargaan tersebut diterima oleh andalan Humas Kwarcab Kota Sukabumi Amir Mahmud, dan menurut rencana penghargaan itu juga akan diserahkan oleh Gubernur Jabar pada peringatan HUT ke 50 Pramuka Indonesia tingkat Propinsi Jabar di Bandung, Sabtu  (20/8) mendatang
Selain agenda penyerahan penghargaan, dalam kesempatan acar tersebut Pramuka Kota Sukabumi menyerahkan bantuan kepada masyrakat yang kurang mampu kurang lebih senilai Rp.36 juta juta. Dan semua itu hasil dari sumbangan semua anggota pramuka se Kota Sukabumi.
Muslikh Abdussyukur sebagai Ketua Majelis Pembimbing (Mabin) Kwarcab Kota Sukabumi mengatakan, UU Pramuka merupakan pendorong lebih baiknya Pramuka Indonesia di tanah air. Selain itu, pendekatan komunitas bukan hanya berbasis sekolah tapi juga komunitas. Jadi Pramuka tidak lagi datang dari sekolah, tapi juga dari tingkat kecamatan dan kelurahan. Dan parmuka juga terbukti sebagai alat pemersatu Bangsa. 
(sep)


NERACA
Sukabumi – Walikota Sukabumi H.M..Muslikh Abdussyukur terjun  kepasar Pelita kota Sukabumi.  Pantauan yang dilakukan langsung oleh Walikota pada hari Rabu,(15/8) kemarin untuk  mengecek harga-harga sembako dilapangan menjelang lebaran.

Walikota Sukabumi H.M. Muslikh Abdussyukur kepada Neraca menuturkan,  usai melakukan pantau kesejumlah kios-kios sembako.  Memasuki pekan ketiga bulan ramadhan harga kebutuhan pokok disejumlah pasar tradisional di wilayah Kota Sukabumi masih terlihat stabil. Namun anehnya, tingkat kunjungan konsumen ke pasar terlihat tidak seramai awal memasuki bulan puasa. Padahal, dengan trend kestabilan harga ini seyogyanya dimanfaatkan oleh masyarakat.

Seperti yang dituturkan  salah seorang penjual kios beras, Syarif  sekitar Pasar Pelita bahwa harga beras saat ini masih stabil seperti beras jenis Ciherang per kilogramanya (kg) Rp.7200, IR 64 Kw.I per kilogramnya Rp.7000, begitu juga dengab beras Jenis IR.64  Kw.II (jampang) Rp.6.300 selain harga stabil juga stok untuk saat ini masih dibilang aman.   

Sementara itu pantauan Neraca  di para pedagang khususnya di pasar Cisaat mengeluhkan minimnya daya beli masyarakat. Somad (38), yang sehari-hari berdagang sayur-masyur mengemukakan, memasuki minggu ke tiga ramadhan ini penjulannya menurun drastis. Pada awal memasuki bulan suci puasa dirinya bisa menjual sedikitnya tiga hingga empat kwintal sayur-mayur. ” Namun pada hari ke 14 ini, hanya bisa laku 25 hingga 50 kg saja” terang pedagang yang sudah sepuluh tahun ini berjualan di Pasar Cisaat.

Kepala Pasar Cisaat Eep, mengakui mulai lesunya pasar di wilayah kerjanya. Selain minimnya pengunjng, papar dia, jumlah pedagang pun mulai berkurang. mereka kata Eep memilih istrahat sejenak menunggu aktifitas pasar kembali menggeliat. 
(yong)

Sukabumi,SENTANAONLINE.com-- Wakil Walikota Sukabumi, H.Mulyono mengatakan, sudah saatnya bagi masyarakat menambung dalam bentuk emas.Selain lebih terjangkau, harga emas cenderung stabil bahkan naik.
Hal itu diungkapkan pada pembukaan Seminar Perencanaan Keuangan Berbasis Emas di Gedung Pusat Kajian Islam (Pukis) Kota Sukabumi  yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi(STIE) PASIM Kota Sukabumi, Sabtu 13/08 lalu.
Seminar tersebut menghadirkan sejumlah nara sumber diantaranya, dari Bank Mandiri Syariah dan Pimpinan Pondok Pesantren Zikir Al-fath Kota Sukabumi, H.Fajar Laksana. “Saya kira investasi harus bergeser ke bentuk emas. Lebih menjamin dan menguntungkan,”ujar wakil walikota.
Akhir-akhir ini, katanya semakin banyak yang tertarik menabung dalam bentuk logam mulia tersebut. Bukan hanya kalangan pegawai, tapi juga pelaku bisnis. “Prosfeknya cukup baik, semua orang tentu berfikir tentang masa depan yang lebih baik,” katanya.
Sementara Pimpinan Pondok Pesantren mengatakan, menabung dalam bentuk emas tidak akan terpengaruh oleh fluktuasi mata uang.Sehingga sangat kecil kemungkinan mengalami kerugian.
Selain itu katanya, menabung dalam bentuk emas tidak dilarang agama. Karena, emas bukan sebagai alat tukar resmi di tanah air. “Jadi tidak ada unsure jual beli mata uang,”ujarnya.
Atas pertimbangan tersebut, katanya, STIE- STIMIK PASIM yang dipimpinnya memberlakukan pembayaran uang kuliah dengan emas . “Cukup dengan lima gram emas, mahasiswa kami bisa kuliah sampai selesai tanpa ada biaya tambahan lagi,”ujarnya.
Penulis: Abu Hanif Nasution.