Kamis, 21 Juli 2011



WINNI SITI ALAWIYAH JUARA I APRESIASI PUISI
DI BANDUNG
Sukabumi,

Winni Siti Alawiyah   keluar sebagai juara pertama dalam lomba apresiasi Puisi  KIBAR HIMI PERSIS Bandung yang diselenggarakan baru-baru  ini,  di gedung kantor PP Himi Persis Jl. Kalipah Apo bandung..

Winni panggilan akrabnya Cheucheu baik dilingkungan tempat tinggal maupun  dibangku kuliah, kegemarannya  membuat karya tulis  Cerpen dan puisi ,  hasil karyanya telah  banyak dimuat dimedia massa cetak  Koran dan majalah, malahan dalam waktu dekat ini telah rampung menerbitkan sebanyak 18  judul  Cerpen dimuat dalam   65 halaman dan langsung dikirim ke Yogyakarta dalam rangka memenuhi / mengikuti kegiatan lomba.

Winni Siti Alawiyah , putra kedua dari empat bersaudara, pasangan Kasie Humas Pemda Kota Sukabumi, Deden Dendayasa, SIP dengan Rosita, Kegiatan sehari-hari Cheucheu disamping kuliah juga menjadi guru bimbel sekaligus turut aktif pula dalam peñata usahaan  di  bimbel Iwa K bandung. Alhamdulillah katanya aktif menjadi guru bimbel disamping  banyak menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang jelas  mampu meringankan beban orang tua, karena dengan mengisi kegiatan semacam ini  memperoleh honor yang cukup dibilang lumayan.

Winni kini duduk  dibangku kuliah Semester 4 jurusan bahasa Indonesia di Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) Bandung. “ Saya sejak duduk dibangku SMAN I Kota Sukabumi telah menancapkan niat dan tekad ,bercita – cita untuk menjadi seorang pengajar/dosen dan hal ini ternyata seiring dengan kehendak kedua orang tua yg selalu eksis mendorong saya menjadi seorang yang berguna bagi agama nusa dan bangsa yg bergerak dibidang pendidikan”,
Cita-cita untuk menjadi seorang dosen,  sama halnya dengan Kakak kandungnya bernama Rachmat Abdul Hakim yang kini duduk dibangku kuliah smester akhir di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, selama di Indonesia mengisi  liburan panjang  dari bulan januari   hingga awal September 2011  mendatang, sebelum beranjak kembali  ke Kairo Mesir
Ketika dimintai keterangannya, baik Winni Siti Alawiyah maupun Rachmat Abdul Hakim, “ Kami sejak kecil  terbersit dalam benak dan hati untuk menjadi pengajar dan Bapak kami Dendayasa benar-benar menjadi motivator dan dinamisator, sangat antusias sekali terhadap dunia pendidikan, sehingga kepentingan pendidikan agama dan sekolah  menjadi nomor wahid  sekaligus  mampu mendrive dengan keras  namun, hal tersebut tidak lepas dari gent atau garis keturunan kakek kami alm guru Moch. Djayadi seseorang   guru pada zaman  Pemerintahan Hindia Belanda”  yang pada jamannya juragan guru yang patut ditiru dan digugu.  (dendayasa)










0 komentar :

Posting Komentar