Senin, 11 Juli 2011




Walikota Sukabumi, H.M.Muslikh Abdussyukur menekankan agar seluruh jajarannya meningkatkan  Kinerja dalam menjalankan amanat yang diberikan. Selain itu, pengentasan masyarakat dari  Kemiskinan dan pendidikan juga menjadi perhatian serius.
Hal itu diungkapkan pada acara  Pelantikan pejabat Eselon II,III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot)  Sukabumi di Gedung  Juang 45, Kamis (15/4). “Perlu klarifkasi dan kesepakatan data yang akurat tentang jumlah penduduk  miskin. Karena, data yang  akurat merupakan dasar ketepatan sasaran yang ingin dicapai,” ujarnya.
Selain itu, sosialisasi pelaksanaan asuransi kesehatan masyarakat miskin seperti Jamkesmas dan  Jamkesda harus menjangkau elemen masyarakat. Hal ini agar tidak terjadi salah penafsiran yang  cenderung menyalahkan pemerintah daerah. “Penataan pemukiman kumuh bagi masyarakat kurang  mampu dan penataan lingkungan harus terus ditingkatkan sebagai upaya meningkatkan kesehatan  masyarakat,” katanya.
Khusus bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Walikota menekankan perlunya dicari solusi  untuk mengatasi tawuran pelajar. Hal itu untuk menangkal adanya stigma bahwa Kota Sukabumi  sebagai kota tawuran. Padahal, kondisi pendidikan sudah cukup baik. “Perlu dianalisis akar permasalahannya.Dicari jalan keluar secara konprehensif, tidak instan dan sepotong-sepotong,”  ujarnya.
Selain itu, kata Muslikh, daya tampung sekolah juga harus diperhatikan agar tidak ada sekolah yang  kelebihan siswa. Selain kurang efektif, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) juga tidak efektif. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi yang baru dilantik, Ayep Supriyatna  mengatakan berusaha menghapus aksi tawuran.
Berbagai langkah telah dilakukan diantaranya melakukan pembinanan kepada pelajar dan  pendekatan religi  maupun bekerjasama dengan Polres Sukabumi Kota. “Jadi ini merupakan  kewajiban Dinas Pindidikan. Dalam waktu dekat diharapkan tidak ada lagi, minimal berkurang. Meski  sebenarnya sudah berkurang,” katanya.
Ayep mengatakan dia juga sudah mengkordinasi dengan yayasan dan pihak sekolah yang siswanya  kerap tawuran. Sebab, yang kerap tawuran lebih banyak dilakukan siswa sekolah swasta. ”Kami  menekankan agar sekolah memberlakukan kedisiplinan terhadap siswanya,” ucapnya.
Sedangkan adanya tuntutan garansi dari Kepala Dinas Pendidikan untuk menghapus aksi tawuran  pelajar, Ayep mengatakan tidak ada. “Yang tawuran itu bukan hanya warga Kota Sukabumi, tapi  banyak yang berdomisili di Kabupaten. Kami akan berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten  untuk menanganinya,” ujarnya.
Sebanyak 39 pejabat Eselon II,III dan IV  di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi menduduki kursi  jabatan baru. Dari sebanyak itu, satu diantaranya pejabat  Eselon II yakni , tiga pejabat Eselon III, 33  pejabat Eselon IV dan dua lurah. Pada saat yang sama, walikota juga mengambil sumpah  jabatan  dan melantik Direktur Utama Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Sukabumi,  Yudi Permadi yang dipercaya untuk kali kedua masa jabatan.(NIF)

0 komentar :

Posting Komentar